Sabtu, 05 November 2022

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Serahkan Bantuan untuk Pembangunan Sarana Prasarana Pendidikan di Bogor dan Depok

 


Jendela Bangsa Awdi - BOGOR - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan bantuan kepada dua pondok pesantren, yakni Pondok Pesantren Nur Azkia Bogor dan Pondok Pesantren Nurul Huda Depok.

Bantuan yang bersumber dari Corporate Social Responsibility (CSR) bank bjb itu telah diberikan ke pihak pesantren Nur Azkia melalui Yayasan An-Ni’mah Nur Azkia Bogor dan Pondok Pesantren Nurul Huda melalaui Yayasan Nurul Huda Assuriyah Depok pada 17 Februari 2022 lalu. 

Ridwan Kamil mengatakan, CSR menjadi salah satu komponen pembangunan. Oleh karenanya, ia mengapresiasi Forum CSR, baik BUMD, BUMN, maupun perusahaan swasta, yang telah memberikan sumbangsih dalam membangun Jabar, utamanya dalam masalah pendidikan.

"Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita bisa melihat secara langsung, tentang kondisi daripada pembangunan pondok pesantren Nur Azkia. Yang dibangun melalui dana CSR, pada kondisi sekarang dengan kondisi sebelumnya tentu jauh lebih berbeda," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil.

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Huda Assuriyah, Ahmad Sulaiman, mengucapkan rasa syukur telah dilakukan renovasi pondok pesantrennya melalui dana CSR bank bjb tersebut. 

"Alhamdulillah rasa syukur yang tak terhingga, renovasi ponpes ini telah rampung, melalui dana CSR bank bjb. Dari yang sebelumnya sarana prasarana di Ponpes ini yang kurang memadai, dari mulai atap yang kebocoran, dan gedung yang sudah mulai retak, kini  semua sudah hampir 100 persen selesai," ucapnya. 

"Dan kami sangat bersyukur, _jazakumullah khairan katsiran_, mudah-mudahan apa yang telah diberikan Allah balas dengan balasan yang berlipat ganda. Dan juga mudah-mudahan kita berharap, di bawah kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Jawa Barat semakin maju ke depannya, Jabar Juara Lahir Bathin," imbuhnya.

Hal serupa disampaikan Santri Pondok Pesantren Nur Azkia Bogor, Ali Budiyana. Ali merasakan kenyamanan setelah dibangunnya fasilitas penunjang belajar. 

"Dulu, kurangnya fasilitas dan bangunan, kita belajar ada yang di kelas dan yang di masjid. Sekarang Alhamdulillah bisa belajar di madrasah, di aula dan di majelis, dan tentunya lebih nyaman. Terima kasih untuk Pak Gubernur Ridwan Kamil yang sudah memfasilitasi pondok kami," ujarnya. 

Ia menyampaikan bahwa sebelum dilakukan pembangunan, kondisi gedung Pondok Pesantren Azkia dianggap kurang layak untuk mewadahi para penerus bangsa atau siswa. 

"Kita melihat misalkan kalau dahulu mungkin kondisi pembangunan yang ada di Ponpes Azkia itu belum begitu menunjukkan pembangunan yang layak. Tapi setelah dibangun, kita bisa melihat sendiri. Artinya kemajuan-kemajuan, ya tentu kan sangat jelas, sangat kentara," ucapnya. 

Ali pun mengucapkan terima kasih kepada Ridwan Kamil yang telah memberikan perhatiannya terhadap Pondok Pesantren Azkia. "Dan ini tentu, bagi pondok pesantren sangat menggembirakan," tuturnya. 

Salah satu santri Pondok Pesantren Nurul Huda Depok Zainal Fadli mengaku bahagia atas pembangunan di tempatnya belajar. Sebab, katanya, fasilitas pesantren yang telah dibangun membuat dirinya lebih fokus mengaji. 

"Alhamdulillah setelah semuanya terbangun dan diperbaiki, saya dan seluruh santri merasa lebih nyaman untuk belajar dan mengaji di pondok pesantren ini.  Terima kasih kepada Pak Gubernur Ridwan Kamil," ucapnya. 

Pun demikian dengan santri pondok pesantren Nurul Huda Assuriyah, Niswa Ayudia Putri. Menurutnya, bantuan untuk pembangunan sarana prasarana ponpes dapat membuatnya lebih fokus belajar. 

"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ridwan Kamil yang telah memberikan bantuan, sehingga kita bisa berkegiatan dan beraktivitas dengan nyaman. Mudah-mudahan kebaikan Bapak Ridwan Kamil melalui dana CSR bank bjb di balas oleh Allah SWT. Dan mudah-mudahan pondok pesantren ini juga bisa bermanfaat seterusnya," ucapnya.


Laporan : Muhafi

Editor : M. Ilham Maulana

Atta Halilintar Diperiksa Bareskrim Polri, Jual Barang yang dibeli dari Founder NET89

 


Jendela Bangsa Awdi - JAKARTA - Youtuber Atta Halilintar diperiksa oleh aparat kepolisian terkait keterlibatannya dalam NET89.

Kasubdit 2 Dittipideksus Bareskrim Polri Kombes Pol Chandra Sukma beberkan keterkaitan Atta dengan NET89.

Ternyata Atta telah menjual barang miliknya yang dibeli oleh Reza Shahrani alias Reza Paten melalui lelang terbuka

“Atta melalui lelang terbuka untuk menjual barang yang dibeli Reza (Paten),” jelasnya.

Diketahui sebelumnya, Bareskrim Polri telah menetapkan Reza Shahrani alias Reza Paten.

Ia diduga merupakan founder NET89 sebagai tersangka dalam kasus robot trading NET89.

“Reza Shahrani (Reza Paten) sudah jadi tersangka di Net89,” ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan, Sabtu 5 November 2022.

Whisnu menuturkan, Reza ditetapkan sebagai tersangka lantaran penyidik sudah memiliki alat bukti yang cukup dan sah untuk penetapannya. Namun Whisnu tidak menjabarkan alat bukti apa yang dimaksud.

“Tentunya penyidik sudah bisa membuktikan adanya alat bukti yang sah terhadap tersangka Reza,” jelasnya.

Di sisi lain, Bareskrim Polri juga telah menetapkan delapan tersangka kasus penipuan dan tindak pidana pencucian uang robot trading NET89.

Tak hanya itu, penyidik juga telah melakukan pemblokiran rekening milik para tersangka.

"Saat ini status rekening 8 tersangka tersebut telah dilakukan pemblokiran oleh penyidik" ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah kepada, Senin 7 November 2022.

Nurul menjelaskan, kedelapan tersangka tersebut masing-masing berinisial AA, LSH, ESI, RS, AL, HS, FI, dan D. Lima di antaranya RS, AL, HS, FI, dan D selaku sub-exchanger NET89 PT SMI.

"Kelimanya sebagai tempat tujuan para member untuk mendepositkan dana dan asal pencairan dana kepada para member NET89," ucapnya.

NET89 merupakan robot trading yang yang diduga terseret kasus penipuan.


Laporan : Sheva

Editor : M. Ilham Maulana

 

Viral