Sabtu, 30 Juli 2022

Begini Kisahnya, Gadis Jagapura Kidul Cirebon Menikah dengan Warga Jerman

 


Jendela Bangsa Awdi - Cirebon - Gadis asal Desa Jagapura Kidul, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, menikah dengan warga negara Jerman, Sabtu, (30/07/2022).

Gadis asal Jagapura Kidul Cirebon yang menikah dengan warga Jerman adalah Nurul Khadiko, putri dari pasangan Saedun dan Rolina. Pernikahan baru saja selesai dilaksanakan.

Sementara mempelai pria adalah Tobias Nelle, putra dari pasangan Johanes Nelle dan Eike Clemens. Mereka jauh-jauh hadir dari Jerman untuk menikah di rumah mempelai wanita.

Lalu, bagaimana pasangan ini bisa bertemu? Rupanya, Nurul Khadiko adalah jebolan Universitas Al Azhar, Jakarta yang kemudian mendapatkan beasiswa kuliah di Jerman dan kini berkarir di sana.

Nurul Khadiko bekerja di salah satu perusahaan ternama. Pasangan tersebut bertemu sekitar tiga tahun yang lalu di acara seorang teman.

"Kami bertemu di acara pesta seorang teman. Dia datang bersama teman-temannya. Akhirnya kami mulai berbincang," 

Dia mengaku, pertemuan tersebut terjadi begitu saja. Sekitar 3 tahun yang lalu, dan terjadi beberapa hari sebelum dirinya berulang tahun.

"Ketemu 3 tahun lalu, tepat sebelum ulang tahun saya. Lalu bincang-bincang dan tukar kontak," ujarnya.

Karena sering komunikasi, muncul ketertarikan. Kemudian setelah kenal dan berhubungan baik selama 3 tahun memutuskan untuk menikah.

Tobias mengaku, dalam waktu dekat akan bulan madu ke Bali. Lalu setelah itu akan tinggal di Jerman. Membangun keluarga di sana.


Laporan : Sheva

Editor : M. Ilham Maulana

Rabu, 13 Juli 2022

Silpa 2021 Tembus Rp142,6 Miliar, Serapan Anggaran SKPD Kabupaten Cirebon Rendah




Jendela Bangsa Awdi - Kab. Cirebon - Serapan anggaran setiap SKPD di Kabupaten Cirebon masih rendah. Faktanya, Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) tahun 2021 masih tinggi. Tembus Rp142,6 miliar.

Nilai itu cukup fantastis. Padahal, setiap pembahasan anggaran SKPD paling ngotot minta banyak. Jika tidak, berkeluh kesah.

Menanggapi hal itu, Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg mengatakan, banyak faktor menjadi penyebab tidak terserap anggaran di masing-masing SKPD ketika tidak maksimal. Salah satunya karena angka Covid-19 diawal tahun 2021 masih masih tinggi.

“Akhirnya, pemerintah berupaya, untuk bisa menekan. Menghindari agar masyarakat tidak banyak yang terpapar. Semua anggaran dialokasikan untuk penanganan Covid-19. Bahkan kementrian pun seperti Mendagri mengharuskan kepada pemerintah daerah untuk memfokuskan pada penanganan Covid-19,” katanya.

Tapi, diakhir tahun 2021 ternyata kasus Covid-19 menurun. Angka positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon landai. Sehingga ada target penyerapan anggaran yang tidak tercapai.

Politisi PDIP itu pun memastikan, disaat Covid-19 tidak ada, penyerapan anggaran bisa langsung terfokus ke sasaran. Tidak seperti dimasa-masa gentingnya pandemi Covid.

Ke depan, prioritas anggaran akan difokuskan demi kepentingan publik. Sesuai rekomendasi dari DPRD. Seperti infrastruktur jalan. Pendidikan, kesehatan dan pemulihan ekonomi. “Untuk kemaslahatan masyarakat banyak,” terangnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE menjelaskan laporan pertanggungjawaban bupati terhadap anggaran 2021 itu akan menjadi evaluasi dalam menentukan KUA PPAS 2023. Dan penentuan anggaran di tahun perubahan 2022.

“Hasil dari pembahasan itu, kita akan mengetahui, dari sisi mana saja nih kelemahan keterkaitan kinerja pelaksanaan anggaran. Saya berharap teman-teman anggota nanti pada saat pembahasan, pelaksanaan pertanggungjawaban 2021 menjadi patokan kita untuk menentukan, baik perubahan 2022 dan 2023. Jadi bahan evaluasi,” imbuhnya.

Dengan evaluasi penyerapan anggaran tahun 2021 ini, pihaknya berharap kendala tidak terserapnya anggaran bisa terungkap. Kenapa capaiannya minim?

Apakah karena kendala teknis, atau semacam psikologi OPD terkait pelaksanaan anggaran. Atau seperti apa.

“Nanti akan kita pertanyakan dalam pembahasan. Kita menilai dari target capaian tiap OPD,” paparnya.

Sejauh ini, memang alasan minimnya serapan anggaran itu, karena keterbatasan waktu. Mengingat masih pandemi.

Sehingga berdampak pada kondisi psikologi OPD. Disinggung apakah, hasil dari laporan pertanggungjawaban bupati ini, akan berdampak pada penurunan alokasi anggaran? Politisi PDIP itupun menjawab bisa saja terjadi.

“Intinya, itu jadi penilaian. Kenapa dikasih anggaran tapi tidak dipergunakan. Itu kenapa? Kalau alasannya tidak realistis, karena ketidakmampuan mereka mungkin bisa saja kita kurangi anggarannya, atau kita ganti penggunanya dalam arti ASN yang ada di OPD nya,” pungkasnya.


Laporan : Muhafi/Ilham

Editor : M. Ilham Maulana

Diduga Korupsi BLT Covid Kaur Keuangan Desa Tenjomaya Cirebon Ditahan Kejari

 


Jendela Bangsa Awdi - Cirebon - Kaur Keuangan Desa Tenjomaya, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Cirebon ditahan karena korupsi BLT Covid 19.

ES selaku Kaur Keuangan Desa Tenjomaya, ditahan Kejaksaan Negeri Kabupaten Cirebon, karena menjadi tersangka korupsi BLT Covid 19. Dia menyusul mantan kuwu yang saat ini sudah divonis 3 tahun.

Penahanan terhadap ES, karena dianggap membantu dan ikut menikmati tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh kuwu Desa Tenjomaya, Kabupaten Cirebon.

Bahkan yang keterlaluannya, selain anggaran dana desa untuk infrastruktur, ada alokasi BLT untuk penanganan Covid-19 di desa tersebut.

Kajari Kabupaten Cirebon, Hutamrin SH MH dalam kesempatan tersebut mengatakan peyidikan atas keterlibatan ES sendiri bermula dari perintah dsri putusan Pengadilan Tipikor Bandung yang menyidangkan kasus Kuwu Tenjomaya.

Dalam perintah putusannya agar dilakukan pendalam kepada pihak-pihak terkait yang patut diduga membantu aksi tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Kuwu Tenjomaya.

“Akhirnya dilakukan penyidikan kepada ES dan ditemukan dugaan bahwa yang bersangkutan ikut membantu dan menikmati apa yang dilakukan oleh Kuwunya waktu itu,” ujar Hutamrin.

Menurut dia, peran ES dalam perkara ini yang bersangkutan yang membuat laporan keuangan dan mengeluarkan uang dari Kas Desa dengan bekerjasama dengan Kuwu.

“Kita lakukan penahanan sampai dengan 20 hari kedepan. Penahanan ini merupakan kewenangan subjektif penyidik untuk mempercepat proses – proses yang diperlukan,” imbuhnya.

Terkait kasus yang menjerat kuwu Tenjomaya sendiri saat ini sudah vonis. Vonisnya 3 tahun dan denda Rp320 juta, yang bersangkutan mengajukan banding, Kejaksaan juga ajukan banding.


Laporan : Suherman/Ilham

Editor : M. Ilham Maulana

Punya Kelainan Fantasi Seksual, Pencabulan di Depok Cirebon



Jendela Bangsa Awdi - Cirebon - Pelaku pencabulan anak di bawah umur di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, diduga punya kelainan fantasi seksual.

Pasalnya, pelaku pencabulan di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon itu, menyimpan celana dalam korban dan dibawa ke mana-mana.

Pelaku pencabulan di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon itu, ditangkap di kediamannya di Plumbon. Diketahui, dia melakukan aksinya kepada korban dengan iming-iming uang Rp20 ribu.

Padahal kakek berinisial HS (64) alias Bolot, ternyata seorang marbot masjid yang juga pensiunan PNS.

Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon telah mengamankan pelaku karena melakukan aksi tidak senonoh pada anak SD.

Ironisnya aksi bejat sang kakek tersebut terjadi di sebuah gudang sekitar musala dan terjadi Minggu sore (12/6/2022).

Kapolresta Cirebon Kombes Pol Arif Budiman melalui Kasat Reskrim Kompol Anton didampingi Kanit PPA Iptu Dwi Hartati kepada mengungkapkan, awalnya sore ini korban bersama temannya sedang bermain di sekitar sebuah musala.

Tersangka terlebih dahulu memperihatkan video dewasa melalui handphone miliknya kepada korban.

Kemudian tersangka membujuk korban dengan memberikan uang sejumlah Rp20 ribu. Selanjutnya, tersangka mengajak korban masuk ke dalam gudang sekitar musala.

Di dalam gudang korban melakukan aksi pencabulan terhadap korban. Puas melakukan tindakannys, tersangka kemudian menyuruh korban keluar gudang.

Celana dalam korban yang tertinggal disimpan oleh tersangka. “Tersangka ini juga memiliki kelainan fantasi seksual dengan cara mencium-cium celana dalam wanita,” kata Kompol Anton.

Menurut Kompol Anton, tersangka ditangkap setelah sebelumnya telah diamankan warga setempat.

“Tersangka diamankan warga lalu kami bawa ke Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon guna proses hukum lebih lanjut,” ucapnya.

Kasat Reskrim Polresta Cirebon Kompol Anton menegaskan, tersangka dijerat Pasal 76 D Jo Pasal 81 ayat (2) dan (1) dan atau Pasal 76 E Jo Pasal 82 Undang undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2017.

Tentang Penetapan Peratuan Pemerintah Pengganti Undang – undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang.

“Hukumannya minimal 5 tahun penjara atau maksimal 15 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 5 miliar,” tegasnya.

Sementara itu, penyidik Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon mengalami kesulitan saat melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

Pasalnya, pendengaran tersangka terganggu. Penyidik terpaksa harus bersuara keras dan menggunakan bahasa isyarat saat melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.

Guna proses lebih lanjut, tersangka HS alias Bolot kini mendekam di rumah tahanan Satreskrim Polresta Cirebon. 


Laporan : Suherman/Ilham

Editor : M. Ilham Maulana

Selasa, 12 Juli 2022

Dipakai untuk Hukuman Mati Syekh Siti Jenar, Keris Pusaka Sunan Gunung Jati

 


Jendela Bangsa Awdi - Cirebon -  Keris pusaka Sunan Gunung Jati, Kaki Kantanaga digunakan dalam hukuman mati Syekh Siti Jenar di depan Masjid Sang Cipta Rasa.

Keris pusaka Sunan Gunung Jati tersebut dinamai Kaki Kantanaga, dan dikabarkan menjadi pusaka paling terkenal.

Bahkan keris pusaka Sunan Gunung Jati bernama Kaki Kantanaga tersebut, disebut dalam Naskah Mertasinga dan naskah klasik lainnya.

Disebutkan dalam Naskah Mertasinga, keris pusaka Kaki Kantanaga atau Sanghyang Naga didapat oleh Sunan Gunung Jati saat berdzikir di bulan Ramadhan.

Tiba-tiba di malam Lailatul Qadar, keris Sanghyang Naga muncul di depan Sunan Gunung Jati. Namun, belum memiliki gagang atau werangka.

Dikisahkan bahwa nama Sanghyang Naga diambil dari kejadian saat keris tersebut muncul. Sebab, suasananaya seperti ada ular besar jatuh dari langit.

Ular besar tersebut tentu merujuk pada hewan mitologi Naga. Setelah mendapatkan keris itu, lalu Ki Bengkok yang merupakan murid Sunan Gunung Jati, membuatkan werangka dan gagang.

Konon katanya, keris tersebut dimakamkan di Anggaraksa atau Kanggraksan, Kota Cirebon. Namun tidak diketahui lokasinya.

Sementara saat eksekusi Syekh Siti Jenar, dikisahkan dalam Naskah Mertasinga Pupuh 33 poin 4 sampai dengan 26.

Bahwa saat itu, para wali sudah berkumpul di Masjid Pakungwati Cirebon. Sunan Kudus lalu memerintahkan Ki Badiman untuk memanggil Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemahabang.

Perintah itu, lantas dijalankan. Namun ketika Ki Badiman menemui Syekh Siti Jenar di kediamannya, yang terjadi adalah perang kata-kata.

Waktu dipanggil, Syekh Siti Jenar malah menjawab” “Siti Jenar Tidak Ada Yang Ada Allah.”

Ketika Ki Badiman berkata “Allah dipanggil Dewan Wali.” Kemudian Syekh Siti Jenar malah menjawab: “Allah tidak ada yang Ada Syekh Siti Jenar.”

Tak kalah akal. Ki Badiman menyebutkan: “Allah dan Syekh Siti Jenar atau Syekh Lemah Abang dipanggil Wali.”

Barulah Syekh Siti Jenar kemudian bersedia memenuhi undangan dan datang ke Masjid Pakungwati menemui para wali.

Setelah Syekh Siti Jenar sampai di Cirebon, kemudian mempersilahkan diri untuk dihukum mati oleh para wali yang sudah ada di lokasi.

Dalam pelaksanaan hukuman mati tersebut Syekh Siti Jenar di ikat dibawah pohon Tanjung. Adapun yang melakukan pengikatan adalah Pangeran Kejaksaan dan Pangeran Majagung.

Adapun yang melakukan hukuman mati terhadap Syekh Siti Jenar adalah Sunan Kudus. Syekh Siti Jenar dihukum mati dengan cara ditusuk menggunakan sebilah keris.

Konon, keris yang digunakan dalam eksekusi mati itu adalah pusaka Sunan Gunung Jati yang diberi nama Keris Sanghyang Naga.

Namun, entah bagaimana ceritanya kemudian keris tersebut dikuburkan di Anggaraksa atau Kanggraksan, seperti dikisahkan.


Laporan : Suherman/Ilham

Editor : M. Ilham Maulana

Senin, 11 Juli 2022

DPD Golkar Dan Barisan Airlangga Untuk Indonesia Membagikan Ratusan Daging Kurban dan Beras Kepada Anak Yatim, Jompo dan Masyarakat Membutuhkan





Jendela Bangsa Awdi - Cirebon - Bertepatan dengan hari Raya Idul Adha Ketua Relawan Barisan Airlangga Untuk Indonesia (BARIDIN) Dan pengajian AL Hidayah DPD kabupaten cirebon Ibu Nuning Fuad Hasyim beserta Pembina Barisan AIRLANGGA Untuk Indonesia Bapak Dave Laksono melakukan kegiatan sosial membagikan ratusan Daging Kurban dan Beras kepada Anak Yatim, Jompo dan Masyarakat membutuhkan. (11/07/2022)

Putri ke 7 Almarhum KH Fuad Hasyim, Nuning Fuad Hasyim ajak masyarakat luas untuk mengembangkan potensi yang ada di pesantren. Salah satunya, dari sisi kemandirian ekonomi.

Menurut Nuning, sebagai perempuan yang berasal dan besar di lingkungan pesantren, ingin mengembangkan potensi pesantren yang selama ini kurang mendapat perhatian. 

"Banyak, santri-santri berbakat, saya berharap dapat membantu mengembangkan potensi mereka, sehingga setelah santri lulus dapat menularkan ilmunya ke masyarakat luas," tuturnya

Pada Kesempatan ini juga Ibu Nuning Fuad Hasyim Calon anggota legislatif dapil 12 (indramayu kota cirebon dan kabupaten cirebon) 

Menurut Nuning, sebagai perempuan keinginan ikut andil dalam pembangunan sangat besar. Karena itu, menjadi dorongan untuk maju di Pileg Provinsi Jabar Barat, melalui Partai Golkar Kabupaten Cirebon.

"Yang mendorong saya untuk maju di Pileg untuk Dapil jabar 12 Provinsi Jabar, karena saya ingin mewakili suara perempuan pesantren khususnya Buntet. 

Nuning menambahkan, selain pesantren, keinginan terbesarnya ikut andil memajukan Jawa Barat. Penguatan ekonomi di berbagai bidang.

Laporan : Tim JB Awdi

Editor : M. Ilham Maulana

Rabu, 06 Juli 2022

Penemuan Mayat di Pamengkang Cirebon, Tanpa Busana dan Kondisi Sudah Membusuk


 Jendela Bangsa Awdi - Cirebon - Penemuan mayat di Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, membuat geger warga setempat, Rabu, 6, Juli 2022.

Informasi penemuan mayat di Desa Pamengkang tersebut, pertama kali diungkapkan oleh seorang pencari rumput.

Warga yang sedang mencari rumput di areal sawah PT GPI, Desa Pamengkang, tiba-tiba melihat ada ada mayat dan langsung melaporkannya.

“Mayat ditemukan oleh warga yang cari rumput sekitar jam 08.45 WIB,” kata Kuwu Pamengkang, Kosasih, kepada wartawan.

Diungkapkan dia, pada mayat tersebut tidak ditemukan identitas apapun. Bahkan sudah tidak berpakaian dan kondisinya membusuk.

Terlihat dari kondisi fisik jenazah sudah mulai membengkak di beberapa bagian dan membiru kehitaman.

Dari ciri-ciri fisik, mayat laki-laki tersebut diperkirakan berusia lebih dari 40 tahun dengan potongan rambut cepak.

“Diperkirakan usia 45 tahun, di wilayah Desa Pamengkang, tepatnya di sawah PT GPI,” tutur Kuwu Pamengkang, Kosasih.

Sampai saat ini, belum ada warga yang mengaku kehilangan. Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Mundu.

“Sudah saya laporkan ke Polsek Mundu dan sekarang sudah dibawa ke Rumah Sakit Gunung Jati,” tuturnya. 


Laporan : Dwi/Dede

Editor : M. Ilham Maulana

Selasa, 05 Juli 2022

1 Bocah Belum Ditemukan , Sungai Cimanis Lemahabang Memakan Korban



Jendela Bangsa Awdi - Cirebon -  Dua bocah 11 tahun tenggelam di Sungai Cimanis Desa Sarajaya, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Selasa (05/7/2022).

Dari kedua korban tersebut, baru satu orang korban yang sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia bernama Riko (11) warga Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.

Sedangkan satu korban lagi bernama Adam (11) warga Desa Sigong, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon hingga kini masih dalam pencarian.

Keterangan sekitar puk 10.00 WIB, korban bersama rekan-rekannya sedang main dan mandi di Sungai Cimanis.

Namun, tiba-tiba kedua korban hilang diduga lantaran tenggelam terbawa arus Sungai Cimanis.

Mengetahui temannya tenggelam, empat orang teman korban yang lain berlarian ke arah pemukiman warga untuk minta pertolongan.

Warga yang menerima laporan langsung menuju Sungai Cimanis dan melakukan pencarian.

Setelah dilakukan pencarian, satu orang korban bernama Riko berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 11.00 WIB.

Jasad korban kemudian di bawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Sedangkan pencarian terhadap Adam masih terus dilakukan warga dan petugas gabungan.

“Jadi informasinya, anak-anak ini sedang main dan mandi di Sungai Cimanis yang kedalamnya sekitar 2 meter. Tiba-tiba dua anak tenggelam,” ujar Anggota BPBD Kabupaten Cirebon Faozan 


Laporan : Suherman/Ilham 

Editor : M. Ilham Maulana

Sabtu, 02 Juli 2022

Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Jabatan Perangkat Desa Cisaat Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon






Jendela Bangsa Awdi - Cirebon- Bertempat Balai Desa Cisaat Kecamatan Waled Kabupaten Cirebon Periode Jabatan 2022-2027.

Cirebon, pada hari Jum'at (01/07/2022) pukul 09.30 WIB dilaksanakan Pelantikan dan Pengambilan Sumpah 1 Perangkat Desa baru Desa Cisaat yang bernama Riky Hernawan.

Acara ini dihadiri oleh Wakapolsek Waled Ipda H. Muhroni, SH beserta Jajarannya, Camat Waled H. Khamim , DanRamil Waled Mulyono BPD Nano Sunarno, Kuwu Desa Cisaar Pa Toto, Ketua Rt/Rw, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Ketua TP PKK, LPMD  dan beserta Jajaran Perangkat Desa Cisaat.

Setelah pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan menyayikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Acara inti segera di mulai dengan pembacaan keputusan Kepala Desa Cisaat.

Acara dengan pengambilan sumpah oleh Pa Toto Kepala Desa Cisaat kepada Perangkat Terlantik sekaligus pembacaan naskah pelantikan oleh Kepala Desa.

Setelah itu dengan penandatanganan pengambilan sumpah oleh Perangkat Desa baru Cisaat di lanjutkan dengan penyerahan SK oleh Kepala Desa Cisaat  Perangkat Desa yang baru di lantik.

Acara pengambilan sumpah dan pelantikan perangkat desa baru setelah ditutup dilanjutkan dengan sambutan - sambutan.

Kepala Desa Cisaat Toto mengatakan semoga kedepan nya bisa kerjasama  dengan baik, dan pertama adanya seorang perangkat desa yang lulusan Sarjana sehingga Insya Allah bisa mempuni serta membantu Desa Cisaat.

Setelah acara sambutan di lanjutkan dengan ucapan selamat kepada Perangkat Desa Baru serta tamu undangan yang hadir dalam acara tersebut dan dilanjutkan dengan foto bersama. Acara terakhir ditutup dengan ramah dan tamah.


Laporan : Suherman/Ilham

Editor : Ilham

Jumat, 01 Juli 2022

Ratusan papan bunga Ucapan Hari Bhayangkara dari warga, menghiasi Mako Polres Ciko.





Jendela Bangsa Awdi - Polresta Cirebon - Hari  Bhayangkara ke 76 Mako Polres CIKO penuh dengan hiasan Papan

Karangan Bunga, sebagai Ucapan dari berbagai elemen dan kemitraan yang ada di Wilayah Hukum Polres Cirebon Kota.

Polres Cirebon Kota yang dipimpin oleh alumni Akpol 2002 ini terus meningkatkan kinerjanya. Akbp M. Fahri Siregar, SH.S.IK.MH merupakan sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Jadi tidak heran jika, banyak warga memberikan apresiasinya. Kamis (30.06.22).

Ditempat terpisah Kapolres Cirebon Kota Akbp M. Fahri Siregar, SH.S.IK.MH menyampaikan " saya pribadi cukup bangga dan sangat berterima kasih atas apresiasi warga masyarakat, khususnya warga cirebon. Terlihat banyak sekali papan bunga yang terus berdatangan ke mako Polres Ciko ini ". Ujarnya.

Masih kata fahri " Semoga dengan hari Bhayangkara ke-76. Menjadikan Polri yang maju Polri yang Presisi dalam memberikan Pelayanan dan Sukses dalam memberikan pembinaan kepada Masyarakat ". Jelas Kapolres Ciko melalui Kasi humas Polres Cirebon Kota Iptu Ngatidja, SH.MH.

Lanjut Kasi Humas Polres Ciko IPTU Ngatidja SH, MH " hal ini menunjukan Polres Ciko tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Polri dalam hal ini Polres Ciko semakin banyak. Ujarnya

Lebih lanjut Kasi Humas Polres Ciko menambahkan bahwa, sebagai salah satu contoh sekaligus bukti nyata dalam rangka menyemarakan Hari Bhayangkara Ke 76. Warga Masyarakat memberikan Apresiasi dengan mengirimkan Papan Karangan Bunga berisi Ucapan Selamat dan Sukses untuk Hari  Bhayangkara ke-76. Pungkas Ngatidja SH, MH.


Laporan : Dwi Mulyani

Editor : Ilham

Ratusan Karangan Bunga Ucapan Hari Bhayangkara ke-76 Banjiri Mapolresta Cirebon




Jendela Bangsa Awdi - CIrebon - Ratusan karangan bunga ucapan Hari Bhayangkara ke-76 membanjiri Mapolresta Cirebon, Jumat (1/7/2022). Karangan bunga tersebut merupakan ucapan dari berbagai elemen dan kemitraan yang ada di wilayah hukum Polresta Cirebon.

Hal tersebut menjadi bukti nyata di bawah komando Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K, M.H, jajaran Polresta Cirebon terus meningkatkan kinerjanya. Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K, M.H, merupakan sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga tidak heran banyak warga memberikan apresiasinya di hari yang spesial ini.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K, M.H, menyampaikan terima kasih atas apresiasi dari seluruh elemen masyarakat, khususnya warga Kabupaten Cirebon. Pasalnya, banyak sekali karangan bunga yang terus berdatangan ke Mapolresta Cirebon di Hari Bhayangkara ke-76.

"Semoga dengan Hari Bhayangkara ke-76 ini menjadikan Polri yang maju, Polri yang Presisi dalam memberikan Pelayanan dan Sukses dalam memberikan perlindungan, pelayanan, dan pengayomam kepada Masyarakat," ujar Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K, M.H.

Pada momentum Hari Bhayangkara ke-76 jumlah karangan bunga yang dikirimkan ke Mapolresta Cirebon mencapai 290 buah. Karangan bunga tersebut berasal dari instansi pemerintah, swasta, hingga berbagai kelompok masyarakat lainnya.

Hal tersebut menunjukan Polresta Cirebon mendapatkan tingkat Kepercayaan yang sangat tinggi dari seluruh elemen masyarakat. Sehingga ratusan karangan bunga berisi Ucapan Selamat dan Sukses untuk Hari  Bhayangkara ke-76 berdatangan ke Mapolresta Cirebon.

"Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah memberikan ucapan dan apresiasi kepada Polresta Cirebon di dalam peringatan Hari Bhayangkara ke-76 ini," kata Kombes Pol Arif Budiman, S.I.K, M.H.


Laporan : Suherman/Ilham

Editor : Ilham

Viral