Jendela Bangsa Awdi - Cirebon - Hujan Es dan Angin terjadi di wilayah Cirebon Timur sejumlah pohon tumbang dan atap bangunan terbang.
Fenomena hujan es terjadi di wilayah Kecamatan Lemahabang & Astanajapura, Kabupaten Cirebon pada Sabtu 19 Maret 2022 pukul 14.15 WIB, tepatnya di Desa Cipeujeuh Wetan, Desa Sidamulya, Mertapada Wetan dan Mertapada Kulon.
Bahkan, fenomena hujan es ini hingga menjalar ke wilayah Desa Kanci dan sekitarnya.
Hujan es tersebut bersamaan dengan hujan deras yang mengguyur disertai petir. Butiran es yang turun dari langit ini berukuran biji kopi.
“Alhamdulillah hujan es yang baru saja terjadi tidak disertai angin. Sebab, biasanya jika terjadi fenomena tersebut disetai angin kencang atau badai,” kata Korlap Pusdalop BPBD Kabupaten Cirebon, Faozan.
Pihak BPBD Kabupaten Cirebon menerima laporan adanya kerusakan pada rumah penduduk, Tiang Listrik akibat dari turunnya es hingga mengakibatkan Pemadaman Listrik ( Spaneng ).
Perlu diketahui, menurut BMKG bahwa fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi.
Kejadian hujan lebat Es disertai kilat dan angin kencang berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi alias pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat, ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60 persen)
Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis – lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu – abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
Terasa ada sentuhan udara dingin, biaasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba.
Jika dalam 1-3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
Ruhiyat Suyatna/Dede Khumaedi
M. Ilham Maulana/Wantoso
Editor : M. Ilham Maulana
Mantap berita nya jelas
BalasHapusKemarin serem angin nya, anten saya rubuh min
BalasHapus